Kamis, 04 Agustus 2016

Matikan Lampu pada 6 Agustus 2016 dan Keajaiban Ini Akan Terlihat, Sebarkan Info ini Agar banyak yang Tahu

Setiap kali memandang kota dari ketinggian, kita hampir selalu terpesona dengan gedung-gedung megah beserta kerlap kerlip lampu kota.

Tak banyak yang menyadari, cerlangnya lampu-lampu kota itu juga membunuh keindahan lain, gugusan bintang di langit yang luar biasa menawan.

Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), mengajak seluruh warga kota di Indonesia untuk sejenak merayakan pesona langit malam yang hilang.

Lewat kampanye "Malam Langit Gelap", LAPAN mengajak warga kota mematikan lampu di luar ruangan pada pukul 20.00 - 21.00.


Kepala LAPAN, Thomas Djamaluddin, mengatakan, jika seluruh warga kota ikut serta gerakan ini, maka sejumlah keajaiban akan tampak. 

Kita bisa melihat "Segitiga Musim Panas" yang terdiri dari bintang Vega, Deneb, Altair. Bintang-bintang yang tersusun dalam bentuk segitiga ini sangat legendaris. Di Jepang, gugusan ini dikenal dengan "Gingga".

Seluruh Indonesia juga bisa melihat dengan mata telanjang rasi bintang Angsa (Cygnus), Salib Selatan (Cygnus), dan rasi Kalajengking (Scorpiro).

"Khusus untuk Sabtu malam besok, kita juga bisa melihat Mars, Saturnus, dan bintang Raksasa Merah Antares yang membentuk segitiga," kata Thomas.

Saturnus merupakan planet yang jarang bisa terlihat di tengah gemerlap cahaya kota. Jika cahaya kota lebih redup, setidaknya titik cahaya Saturnus bisa terlihat. "Kalau cincinnya, harus memakai teleskop," kata Thomas.

Thomas mengungkapkan, gerakan mengatasi polusi cahaya bukan hanya perlu untuk mengamati keindahan benda langit, tetapi juga untuk riset dan manusia itu sendiri.

"Sekarang, polusi cahaya itu sudah melanda 80 persen wilayah Bumi. Itu mengganggu bagi penelitian astronomi," jelasnya saat dihubungi Kompas.com, Rabu (3/8/2016).

"Di Observatorium Bosscha di Bandung, dulu masih bisa melakukan penelitian pada obyek-obyek redup, sekarang sudah tidak bisa," imbuhnya.

Penelitian astronomi penting bagi eksistensi manusia. Hasil riset astronomi bisa menguak dunia baru sekaligus memberikan makna baru bagi kehidupan di Bumi.

Thomas menambahkan, pengurangan polusi cahaya malam hari juga membuat manusia lebih sehat.

"Sejumlah riset menyebut bahwa polusi cahaya menganggu tidur. Itu juga akan memengaruhi kesehatan," kata Thomas.

Sumber : Kompas.com

ZELVIANA TKW Asal Indonesia Ini Bernasib Mujur Dinikahi Majikannya Dengan Mahar Emas Setoko

Jodoh yaitu satu diantara rahasia Tuhan yang susah ditebak oleh manusia. Mungkin jodoh anda adalah teman sekolah, dapat pula rekan kuliah atau bila tidak malah rekan kerja. Tetapi, kesempatan ini ada cerita percintaan yang cukup unik dan mengagumkan. Cerita ini dikisahkan oleh Niya, Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Indonesia yang bekerja di Taiwan.



Niya menyampaikan kalau ia dan rekannya Zelviana, tengah berbahagia. Hal ini karena Zelviana barusan dipersunting oleh majikannya sendiri. Lebih dari itu, yang juga membuat Niya larut dalah kebahagiaan, nyatanya Zelviana dinikahi dengan mahar perhiasan yang termasuk banyak.

Melalui foto yang diunggah Niya, terlihat Zelviana tengah dipakaikan gelang emas oleh calon suaminya. Bahkan juga, di lehernya terlihat banyak sekali emas menggantung berkilauan.

 " Dia diberi maskawin emas seisi toko. Karena majikannya seorang pedagang emas, " tutur Niya seperti dikutip brilio. net, Selasa (3/11) lewat akun Facebooknya.


Narasi Niya ini juga sudah pasti menarik perhatian banyak pekerja asing lain. Sebagian memberi selamat dan menyampaikan begitu untungnya Zelviana tetapi banyak juga yang iri dengannya.

 " Ya ampun, bagus sekali nasibnya kawin sama boss nya, " komentar akun Sani Sah.

Niya juga membantah bila cerita dan foto yang diunggahnya yaitu hoax. Dia meyakinkan hal itu tidak ada rekayasa.

sumber:merdekasiana.com

Selasa, 02 Agustus 2016

NAMA BAIK POLISI KEMBALI TERCORENG..!!! Polisi Tendang Pengendara Motor Hingga Tewas Saat Razia di Sijunjung

Nama baik dari instansi Kepolisian kembali tercoreng. Dikarenakan beredar kabar bahwa salah satu oknum kepolisian di sijunjung, Sumatra Barat, yang menendang seorang pengendara sepeda motor, polisi tendang pengendara motor tersebut hingga tewas, begitulah kabar yang beredar di media sosial baru-baru ini.

post-feature-image

Kejadian tersebut berlangsung saat digelarnya razia pengendara pada hari Senin (25/07) lalu.Seorang warga yang di sebut-sebut bernama Alan Wahyudi (15), tewas setelah terjatuh akibat polisi yang menendang sepeda motor yang dikendarainya tersebut karena mencoba kabur saat akan diperiksa.

Dan remaja tersebut mengalami luka yang cukup serius hingga akhirnya dia meninggal dunia. Polisi yang menendang pengendara motor itu di dengar oleh semua warga sekitar. Hingga peristiwa tersebut membuat para warga meradang.

Ratusan orang yang datang dari beberapa desa yaitu Negari Mauro, Padang Laweh, Padang Laweh Selatan, dan Tanjung Ampalu berbondong-bondong mendatangi Mapolres Sijunjung. Mereka meluapkan kekesalan karena aksi polisi yang menendang pengendara motor hingga tewas tersebut.

Para warga juga melempari kantor polisi dengan batu dan mereka juga meminta bertanggung jawab atas salah satu oknum polisi yang telah menendang pengendara motor hingga kehilangan nyawanya.

Aksi puluhan warna ini mereda usia pihak dari kepolisian melepaskan tembakan peringatan hingga puluhan kali dan juga menyemprotkan gas air mata ke arah kerumunan warga.

Walau begitu, masih banyak warga yang merusak pos-pos polisi yang ada di persimpangan, karena mereka merasa kesal terhadap tindakan polisi tendang pengendara hingga tewas. Karena mereka beranggapan bahwa perilaku polisi tersebut tidak sepantasnya dilakukan.

Sementara itu, Wakapolda Sumatra Barat Kobes Pol Nur Afiah membantah bahwa ada anggota polisi tendang pengendara motor hingga tewas. Dia juga menyatakan bahwa korban mencoba kabur saat di razia oleh polisi karena tidak memakai helm. Pihak dari petugas hanya mengejarnya.

Karena dia merasa takut dan tidak konsen dalam berkendara, hingga akhirnya dia menabrak pembatas jalan di sekitar lokasi. hal ini yang menyebabkan di mengalami luka-luka hingga tewas.

“Tadi malam razia helm, salah satu warga tidak memakai helm lalu dikejar, pelaku ini ngebut jatuh nabrak trotoar. Bukan di tendang, tapi di kejar karena dia takut ngebut ketakutan hingga dia  menabrak trotoar jatuh, gimana cara menendang sedangkan mengebut,” ungkap Nur Afiah.

Sumber : pos-metro.co

Tragis..!! Bocah Umur 4 Tahun Berwajah Kakek 80 Tahun

Malang benar nasib Tripti Khatun (18 tahun) dari Bangladesh ini. Ibu muda ini tentu berharap bayi yang dikandungnya akan lahir sehat tak kurang suatu apa. Namun apa yang terjadi sangat mengejutkannya.

Saat itu tahun 2012. Tripti melahirkan bayinya dengan kondisi yang tidak lazim. Bayi laki-laki itu lahir hanya dengan tulang berbalut kulit. Kondisi bayi yang dinamai Bayezid Hossain ini tetap tak membaik. Sampai usianya yang sekarang 4 tahun, Bayezid Hossain memiliki wajah seperti kakek yang berusia 80 tahun.


Secara medis, Bayezid Hossain dinyatakan mengidap penyakit progeria. Penyakit ini menyebabkan usianya tampak lebih tua delapan kali dari usia yang sebenarnya. Banyak orang menyebut kasus ini sebagai sindrom Benjamin Button, yakni kisah fiktif yang dalam novel ditulis oleh F. Scott Fitzgerald dan pernah dibuat film dengan judul yang sama.

Pada kasus sindrom pregoria, usia maksimal yang bisa dijalani orang yang mengidap penyakit ini maksimal sampai berusia 13 tahun.

Seperti dalam video yang beredar, balita ini mempunyai penampakan wajah yang mirip kakek dengan kulit muka yang bergelambir. Selain itu, ia merasakan sendi-sendi dan giginya lemah. Bedanya, pada bocah ini tidak tumbuh bulu-bulu yang menegaskan dia adalah seorang lelaki.

Menurut ibunya, Bayezid Hossain mengalami perjuangan berat untuk bisa berjalan. Bocah itu baru bisa berjalan normal saat ia berusia 3 tahun.

Meski secara fisik Bayezid Hossain tidak normal, ibunya mengaku bocah itu mampu berbincang dengan baik dan memiliki tingkat intuisi yang tinggi.

Sumber : liputan6.com

Senin, 01 Agustus 2016

SEBARKAN! Lagi, Gerombolan Pemuda Di Lampung Lecehkan Shalat dan Telanjang Di Masjid, Mohon Bantu Sebarkan Agar Pelaku Segera Di Tangkap Dan Di Adili !

post-feature-image

Satu lagi fenomena pelecehan Islam di Indonesia yang kian tak terbendung. Kali ini terjadi di Lampung, seorang Facebooker bernama Rudi Hartanto memposting 12 foto tentang 5 orang remaja yang diketahui juga berasal dari Metro, Lampung, tengah melecehkan beberapa Syariat Islam di sebuah Masjid.

Diketahui pemilik foto tersebut bernama Firman Abadi Prk asal Metro, Lampung. Ia foto bersama teman-temannya menirukan gerakan shalat, dua dari kelima remaja itu tidak mengenakan baju.

Diantara salah satu foto itu juga ada seorang yang berpose khatib yang tengah melakukan khutbah di mimbar masjid, namun dengan penampilan bertopi ala anak gaul.

Dan yang lebih parahnya lagi, dua diantara mereka berpose telanjang hanya mengenakan celana dalam dengan menenteng kotak amal masjid.

"Ketika shalat dianggap sebagai lelucon oleh para homo. Lihatlah kelakuan anak anak ini yg mungkin ingin terkenal.. Melakukan hal pembodohan di masjid. Mungkin mereka pikir ini hal yg lucu, shalat dipermainkan, telanjang dimasjid, menenteng kotak amal dengan hanya menggunakan celana dalam. Bantu share agar cepat terkenal dan tertangkap. Sikat habis ‪#‎share‬." Tulis Rudi Hartanto 20 Juli 2016.

Para netizen menanggapinya dengan komentar negatif.

"Laporin aja ke polisi dngan tuduhan penistaan agama," tulis Setyo Pramono.

"Agaknya overdosis TU anak.Ya Allah...berikan hidayahmu PD mereka yg menghina agamamu," tulis Mentari Jingga.

Hingga berita ini diangkat, postingan Rudi Hartanto telah dibagikan sebanyak lebih dari 1.600 kali. (nisyi/jurnalmuslim.com)

Berikut beberapa foto telanjang kelima remaja lampung di masjid :
 
 
Sumber : Jurnalmuslim.com

Jumat, 29 Juli 2016

Terbongkar ! Inilah Daftar Pejabat Terlibat Jaringan Narkoba Terungkap di Tulisan Tangan Freddy Budiman

Detik-detik eksekusi mati terpidana kasus narkoba terhadap Freddy Budiman dkk ‘menggetarkan’ Tanah Air. Ada yang pro dan banyak yang kontra terhadap eksekusi mati ini. Mereka punya alasan masing-masing.

Termasuk Harris Azhar, Koordinator Kontras. Dia menulis panjang cerita pengakuan Freddy Budiman, salah satu bandar kakap. Tulisan Harris atas pengakuan Freddy Budiman mengungkap fakta-fakta yang jarang diketahui banyak orang.

Tulisan Harris ini diposting ulang Ulil Abshar Abdalla pada Jumat (29/7/2016) dini hari. Berikut tulisan kesaksian Harris Azhar dari Freddy Budiman:

“Cerita Busuk dari seorang Bandit”

Kesaksian bertemu Freddy Budiman di Lapas Nusa Kambangan (2014)

Di tengah proses persiapan eksekusi hukuman mati yang ketiga dibawah pemerintahan Joko Widodo, saya menyakini bahwa pelaksanaan ini hanya untuk ugal-ugalan popularitas. Bukan karena upaya keadilan. Hukum yang seharusnya bisa bekerja secara komprehensif menyeluruh dalam menanggulangi kejahatan ternyata hanya mimpi. Kasus Penyeludupan Narkoba yang dilakukan Freddy Budiman, sangat menarik disimak, dari sisi kelemahan hukum, sebagaimana yang saya sampaikan dibawah ini.

Di tengah-tengah masa kampanye Pilpres 2014 dan kesibukan saya berpartisipasi memberikan pendidikan HAM di masyarakat di masa kampanye pilpres tersebut, saya memperoleh undangan dari sebuah organisasi gereja. Lembaga ini aktif melakukan pendampingan rohani di Lapas Nusa Kambangan (NK). Melalui undangan gereja ini, saya jadi berkesempatan bertemu dengan sejumlah narapidana dari kasus teroris, korban kasus rekayasa yang dipidana hukuman mati. Antara lain saya bertemu dengan John Refra alias John Kei, juga Freddy Budiman, terpidana mati kasus Narkoba. Kemudian saya juga sempat bertemu Rodrigo Gularte, narapidana WN Brasil yang dieksekusi pada gelombang kedua (April 2015).

Saya patut berterima kasih pada Bapak Sitinjak, Kepala Lapas NK (saat itu), yang memberikan kesempatan bisa berbicara dengannya dan bertukar pikiran soal kerja-kerjanya. Menurut saya Pak Sitinjak sangat tegas dan disiplin dalam mengelola penjara. Bersama stafnya beliau melakukan sweeping dan pemantauan terhadap penjara dan narapidana. Pak Sitinjak hampir setiap hari memerintahkan jajarannya melakukan sweeping kepemilikan HP dan senjata tajam. Bahkan saya melihat sendiri hasil sweeping tersebut, ditemukan banyak sekali HP dan sejumlah senjata tajam.

Tetapi malang Pak Sitinjak, di tengah kerja kerasnya membangun integritas penjara yang dipimpinnya, termasuk memasang dua kamera selama 24 jam memonitor Freddy budiman. Beliau menceritakan sendiri, beliau pernah beberapa kali diminta pejabat BNN yang sering berkunjung ke Nusa Kambangan, agar mencabut dua kamera yang mengawasi Freddy Budiman tersebut.

Saya mengangap ini aneh, hingga muncul pertanyaan, kenapa pihak BNN berkeberatan adanya kamera yang mengawasi Freddy Budiman? Bukankah status Freddy Budiman sebagai penjahat kelas “kakap” justru harus diawasi secara ketat? Pertanyaan saya ini terjawab oleh cerita dan kesaksian Freddy Budiman sendiri.

Menurut ibu pelayan rohani yang mengajak saya ke NK, Freddy Budiman memang berkeinginan bertemu dan berbicara langsung dengan saya. Pada hari itu menjelang siang, di sebuah ruangan yang diawasi oleh Pak Sitinjak, dua pelayan gereja, dan John Kei, Freddy Budiman bercerita hampir 2 jam, tentang apa yang ia alami, dan kejahatan apa yang ia lakukan.
Freddy Budiman mengatakan kurang lebih begini pada saya:

“Pak Haris, saya bukan orang yang takut mati, saya siap dihukum mati karena kejahatan saya, saya tahu, resiko kejahata yang saya lakukan. Tetapi saya juga kecewa dengan para pejabat dan penegak hukumnya.

“Saya bukan bandar, saya adalah operator penyeludupan narkoba skala besar, saya memiliki bos yang tidak ada di Indonesia. Dia (bos saya) ada di Cina. Kalau saya ingin menyeludupkan narkoba, saya tentunya acarain (atur) itu. Saya telepon polisi, BNN, Bea Cukai dan orang-orang yang saya telpon itu semuanya nitip (menitip harga). Menurut Pak Haris berapa harga narkoba yang saya jual di Jakarta yang pasarannya 200.000 – 300.000 itu?”

Saya menjawab 50.000. Fredi langsung menjawab:
“Salah. Harganya hanya 5000 perak keluar dari pabrik di Cina. Makanya saya tidak pernah takut jika ada yang nitip harga ke saya. Ketika saya telepon si pihak tertentu, ada yang nitip Rp 10.000 per butir, ada yang nitip 30.000 per butir, dan itu saya tidak pernah bilang tidak. Selalu saya okekan. Kenapa Pak Haris?”

Fredy menjawab sendiri. “Karena saya bisa dapat per butir 200.000. Jadi kalau hanya membagi rejeki 10.000- 30.000 ke masing-masing pihak di dalam institusi tertentu, itu tidak ada masalah. Saya hanya butuh 10 miliar, barang saya datang. Dari keuntungan penjualan, saya bisa bagi-bagi puluhan miliar ke sejumlah pejabat di institusi tertentu.”
Fredy melanjutkan ceritanya. “Para polisi ini juga menunjukkan sikap main di berbagai kaki. Ketika saya bawa itu barang, saya ditangkap. Ketika saya ditangkap, barang saya disita. Tapi dari informan saya, bahan dari sitaan itu juga dijual bebas. Saya jadi dipertanyakan oleh bos saya (yang di Cina). ‘Katanya udah deal sama polisi, tapi kenapa lo ditangkap? Udah gitu kalau ditangkap kenapa barangnya beredar? Ini yang main polisi atau lo?’”

Menurut Freddy, “Saya tau pak, setiap pabrik yang bikin narkoba, punya ciri masing-masing, mulai bentuk, warna, rasa. Jadi kalau barang saya dijual, saya tahu, dan itu ditemukan oleh jaringan saya di lapangan.”

Fredi melanjutkan lagi. “Dan kenapa hanya saya yang dibongkar? Kemana orang-orang itu? Dalam hitungan saya, selama beberapa tahun kerja menyeludupkan narkoba, saya sudah memberi uang 450 Miliar ke BNN. Saya sudah kasih 90 Milyar ke pejabat tertentu di Mabes Polri. Bahkan saya menggunakan fasilitas mobil TNI bintang 2, di mana si jendral duduk di samping saya ketika saya menyetir mobil tersebut dari Medan sampai Jakarta dengan kondisi di bagian belakang penuh barang narkoba. Perjalanan saya aman tanpa gangguan apapun.

“Saya prihatin dengan pejabat yang seperti ini. Ketika saya ditangkap, saya diminta untuk mengaku dan menceritakan dimana dan siapa bandarnya. Saya bilang, investor saya anak salah satu pejabat tinggi di Korea (saya kurang paham, korut apa korsel- HA). Saya siap nunjukin dimana pabriknya. Dan saya pun berangkat dengan petugas BNN (tidak jelas satu atau dua orang). Kami pergi ke Cina, sampai ke depan pabriknya. Lalu saya bilang kepada petugas BNN, mau ngapain lagi sekarang? Dan akhirnya mereka tidak tahu, sehingga kami pun kembali.

“Saya selalu kooperatif dengan petugas penegak hukum. Kalau ingin bongkar, ayo bongkar. Tapi kooperatif-nya saya dimanfaatkan oleh mereka. Waktu saya dikatakan kabur, sebetulnya saya bukan kabur. Ketika di tahanan, saya didatangi polisi dan ditawari kabur, padahal saya tidak ingin kabur, karena dari dalam penjara pun saya bisa mengendalikan bisnis saya. Tapi saya tahu polisi tersebut butuh uang, jadi saya terima aja. Tapi saya bilang ke dia kalau saya tidak punya uang. Lalu polisi itu mencari pinjaman uang kira-kira 1 miliar dari harga yang disepakati 2 miliar. Lalu saya pun keluar. Ketika saya keluar, saya berikan janji setengahnya lagi yang saya bayar. Tapi beberapa hari kemudian saya ditangkap lagi. Saya paham bahwa saya ditangkap lagi, karena dari awal saya paham dia hanya akan memeras saya.”

Freddy juga mengekspresikan bahwa dia kasihan dan tidak terima jika orang-orang kecil, seperti supir truk yang membawa kontainer narkoba yang justru dihukum, bukan si petinggi-petinggi yang melindungi.

Kemudian saya bertanya ke Freddy dimana saya bisa dapat cerita ini? Kenapa Anda tidak bongkar cerita ini? Lalu Freddy menjawab:

“Saya sudah cerita ke lawyer saya, kalau saya mau bongkar, ke siapa? Makanya saya penting ketemu Pak Haris, biar Pak Haris bisa menceritakan ke publik luas. Saya siap dihukum mati, tapi saya prihatin dengan kondisi penegak hukum saat ini. Coba Pak Haris baca saja di pledoi saya di pengadilan, seperti saya sampaikan di sana.”

Lalu saya pun mencari pledoi Freddy Budiman, tetapi pledoi tersebut tidak ada di website
Mahkamah Agung. Yang ada hanya putusan yang tercantum di website tersebut. Putusan tersebut juga tidak mencantumkan informasi yang disampaikan Freddy, yaitu adanya keterlibatan aparat negara dalam kasusnya.

Kami di KontraS mencoba mencari kontak pengacara Freddy, tetapi menariknya, dengan begitu kayanya informasi di internet, tidak ada satu pun informasi yang mencantumkan dimana dan siapa pengacara Freddy. Dan kami gagal menemui pengacara Freddy untuk mencari informasi yang disampaikan, apakah masuk ke berkas Freddy Budiman sehingga bisa kami mintakan informasi perkembangan kasus tersebut.

Kamis, 28 Juli 2016

>> BANTU BAGIKAN INFO INI AGAR SAMPAI KE PEMERINTAH << TINGGAL SEKANDANG DENGAN AYAM, NENEK RENTA INI BIKIN NETIZEN MENANGIS

Sungguh malang nasib seorang nenek yang kini hidup dalam kondisi memprihatinkan. Kisahnya pun banyak tersebar di berbagai medsos.

Nenek bernama Mbah Remi yang tinggal di Malang itu dikisahkan oleh akun Auvee Allifa Yahya dalam media sosial Facebook.

Auvee banyak memposting bebrapa foto kondisi Mbah Remi yang terlihat sangat memprihatinkan.


Yang lebih menyedihkan yaitu keadaan rumahnya yang satu lokasi dengan kandang ayam.

Bahkan untuk tidur pun ia harus bercampur dengan kotoran ayam yang memenuhi setiap sudut kandang tersebut .
 
Dalam postingan itu diketahui bahwa Mbah Remi tinggal di Desa Sidomulyo Tambakasri 14/02 Sumber Manjing Wetan, Malang.

Berikut adalah status yang ditulis oleh Auvee Allifa Yahya.

“Satu lagi saudara kita sebut saja mbah Remi, desa sidomulyo tambakasri, Rt 14 rw 02 kec. sbr manjing wetan, malang, jatim
Tidur jadi satu dengan ayamnya di kandang bercampur pula dengan kotoran ayam  Uluran tangan kita sangat berharga bagi mereka yang membutuhkan Satu berbagi kalian buka mata hati mereka untuk saling berbagi…


Semoga sampai ke pemerintah, ”


Beberapa netizen yang lihat tulisan itu juga segera terenyuh dan bahkan juga ada yang menangis. Bagaimana tidak, dalam foto tersebut nampak wajah memprihatinkan Mbah Remi dan kondisinya yang lemah. Belum lagi tidak ada orang lain yang mengurus nenek ini.

Bermacam komentar juga ikut meramaikan postingan Auvee.

Kebanyakan dari mereka menginginkan agar kisah atau kondisi dari Mbah Remi bisa sampai ke telinga pemerintah daerah atau pusat.

Akun Rangga menulis, “Coba kita semua mengupload di Twitternya RCTI, Trans, Global dll. Jangan cuma 1 orang yang upload biar jadi trending topik nanti dimuat di TV, tuh tamparan buat pejabat Kabupaten Malang. ”

Tersebut ada bebrapa foto Mbah Remi yang memprihatinkan itu.

Mudah-mudahan nenek itu segera mendapatkan bantuan dan penanganan dari dinas sosial.


Sumber : kabarmakkah. com